Berbagai maslah yang terjadi disekitar kita tidak hanya menyisakan luka fisik dan kehancuran sosial, tapi juga meninggalkan luka moral dan spiritual:
- Dosa kekerasan,
- Ketidakadilan yang dibiarkan,
- Kebencian yang diwariskan,
- Ketakutan yang menutup hati.
Dalam konteks inilah 1 Yohanes 1:9 menjadi sangat relevan. Ayat ini menunjukkan bahwa pemulihan sejati harus dimulai dengan pengakuan—pengakuan dosa pribadi maupun dosa kolektif sebagai bangsa.
Allah setia dan adil, dan ketika kita mengaku dosa kita dengan sungguh, Ia mengampuni dan menyucikan.
Ini adalah jalan rohani menuju perdamaian sejati.
Aplikasi dalam kehidupan kita adalah:
- Mengakui dosa adalah langkah pertama menuju pemulihan.
Baik dari pihak individu, kelompok bersenjata, aparat, maupun pemimpin, harus ada kerendahan hati untuk mengaku kesalahan. - Pengampunan dari Tuhan membuka jalan untuk saling mengampuni.
Saat kita sadar bahwa kita pun diampuni oleh Tuhan, kita dikuatkan untuk melepaskan dendam dan membangun rekonsiliasi. - Pembersihan dari kejahatan berarti perubahan hidup.
Tuhan memanggil kita bukan hanya untuk menyesal, tetapi berbalik dari jalan kekerasan menuju jalan kasih dan keadilan.
Marilah kita berdoa: Tuhan yang Mahakasih dan Adil, kami mengaku bahwa kami telah berdosa—melukai, membenci, dan membiarkan kejahatan terus berlangsung di sekitar kami. Ampunilah kami. Bersihkan kami dari kebencian dan balas dendam. Jadikan hati kami baru, agar kami hidup dalam terang kasih dan damai-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.