Di tengah berbagai maslah yang terus melukai dalam keberlangsungan hidup kita, banyak orang merasa kehilangan:
- Kehilangan rasa aman,
- Kehilangan tempat tinggal,
- Bahkan kehilangan jati diri sebagai manusia yang berharga.
Namun Yohanes 1:12 mengingatkan kita akan satu identitas yang tidak bisa dirampas oleh siapapun dengan cara kekerasan atau ketidakadilan adalah : MENJADI ANAK ALLAH
Kita adalah anak-anak Allah.
Menjadi anak Allah berarti:
- Kita dikasihi, bahkan ketika dunia menolak.
- Kita diberi kuasa, bukan untuk membalas, tetapi untuk mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
- Kita mewarisi pengharapan, bahkan di tengah penderitaan.
Ketika seseorang menyadari bahwa ia adalah anak Allah, maka ia tidak lagi berjalan dalam ketakutan, tetapi dalam keberanian untuk hidup benar, mengampuni, dan memperjuangkan damai.
Aplikasi dalam Hidup kita dihari ini :
- Tetap percaya kepada Kristus, walau hidup di tengah kekacauan, karena Dialah yang memberi identitas sejati.
- Hidup sebagai anak Allah, menjadi terang, pembawa damai, dan suara kasih bagi sesama.
- Menguatkan sesama, khususnya mereka yang terpinggirkan dan terluka, bahwa mereka tidak sendirian—mereka berharga di mata Allah Bapa kita.
Marilah kita berdoa agar kita menjadi anak-anak-anak Allah yang mampu menjalani hidup ini: Bapa di Surga, terima kasih karena melalui Yesus, Engkau telah menjadikan kami anak-anak-Mu. Di tengah luka dan ketakutan kami, teguhkan kami dalam identitas ini. Ajari kami untuk hidup sebagai anak-anak terang—membawa damai, pengampunan, dan kasih di mana pun kami berada. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.