Di tengah berbagai masalah yang terus menyayat luka dan derita dalam kehidupan kita, muncul pertanyaan: Di mana kekuatan untuk bertahan? Di mana harapan untuk pulih?
Jawabannya terletak pada satu sumber yang tak tergoyahkan: Injil Kristus.
Paulus menyatakan bahwa Injil adalah kekuatan Allah. Bukan sekadar kata-kata, melainkan daya ilahi yang mampu menyelamatkan, memulihkan, dan membebaskan. Disekitar kita dilanda ketidakadilan, kekerasan, dan penderitaan, Injil menjadi pelita dan kekuatan untuk:
- Melawan keputusasaan dengan pengharapan,
- Menghadapi ketakutan dengan iman,
- Menjawab kebencian dengan kasih.
Iman kepada Kristus bukanlah pelarian dari realitas, melainkan kekuatan rohani untuk berdiri di tengah penderitaan dan tetap percaya akan hadirnya keadilan Allah.
Aplikasi dalam Hidup kita hari ini adalah :
- Berani bersaksi tentang Injil, bahkan di tengah tekanan dan ketidakadilan.
- Membawa Injil bukan hanya lewat kata-kata, tapi juga melalui tindakan nyata: menolong yang menderita, mengampuni yang menyakiti, dan memperjuangkan kebenaran.
- Menjadikan Injil sebagai kekuatan untuk membangun perdamaian, bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kasih Kristus.
Marilah kita berdoa agar kekuaatan kuas Injil berkuasa dinegeri yang penuh dengan berbagai masalah ini : Tuhan, di tengah berbagai masalah ini, kami percaya bahwa Injil-Mu tetap berkuasa. Jadikan kami pembawa damai dan kebenaran, yang tidak malu bersaksi dan hidup dalam iman. Pakailah Firman-Mu untuk menyelamatkan dan memulihkan bangsa kami. Amin.