Di tengah bebagai konflik, suara tembakan dan jeritan penderitaan, kemiskinan, banyak orang, termasuk masyarakat kita di sekitar kita diatas Tanah Papua bertanya:
“Apakah Allah masih peduli? Apakah Ia melihat penderitaan kami?”
Yohanes 3:16 menjawab dengan tegas: Ya. Allah peduli. Bahkan Dia mengasihi dunia ini begitu besar hingga Ia menyerahkan Anak-Nya.
Ayat ini bukan hanya untuk masa tenang dan damai. Justru di tengah kekacauan, Yohanes 3:16 bersinar paling terang.
- Kasih Allah mencakup semua—termasuk Tanah Papua.
Allah tidak membedakan suku, wilayah, atau latar belakang. Dalam kasih-Nya, setiap nyawa di Papua sangat berharga. - Yesus datang bukan untuk menghukum, tapi untuk menyelamatkan.
Di tengah kekerasan dan ketidakadilan, Yesus tidak membawa senjata, melainkan kasih, pengampunan, dan hidup baru. - Hidup kekal dimulai dengan pengharapan sekarang.
“Beroleh hidup yang kekal” tidak hanya berarti hidup setelah mati, tetapi juga hidup yang bermakna dan penuh damai di tengah dunia yang rusak.
Marilah kita merenungkan dan melihat beberapa nasehat berikut ini:
- Jangan biarkan kekerasan membungkam kasih. Ingatlah: Kita dikasihi oleh Allah yang tidak pernah gagal.
- Pilih jalan Kristus, bukan jalan dunia. Dunia mungkin menawarkan balas dendam, tapi kasih Kristus menawarkan kehidupan.
- Sebarkan kasih di tengah kebencian. Jadi terang di tempat gelap—karena kasih adalah kekuatan yang lebih besar dari peluru.
Marilah kita berdoa agar Papua Tanah Damai terwujud : Bapa yang penuh kasih, terima kasih karena Engkau tidak meninggalkan kami. Dalam setiap masalah kita, Engkau tetap hadir dan mengasihi. Biarlah kasih-Mu yang dinyatakan dalam Kristus menjadi kekuatan bagi kami untuk hidup, bertahan, dan membawa damai. Pulihkan kami dan negeri kami dengan kuasa kasih-Mu. Dalam nama Yesus, kami berserah. Amin.