Roh Kudus, Penghibur dalam Derita Papua
“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras… Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus…” (Kis. 2:1-4)
Pada hari Pentakosta, Roh Kudus turun ke atas para murid seperti api yang menyala-nyala. Ia hadir bukan hanya sebagai kekuatan supranatural, tetapi sebagai penghibur, penggerak, dan penyatu umat manusia yang sebelumnya tercerai-berai karena bahasa dan budaya.
Hari ini, kita merenungkan karya Roh Kudus dalam konteks Papua, tanah yang kaya akan alam, budaya, dan iman—tetapi juga terluka oleh berbagai krisis: kekerasan, ketidakadilan, kemiskinan, marginalisasi, dan konflik berkepanjangan.
- Roh Kudus Hadir di Tengah Derita
Roh Kudus bukan hanya turun dalam suasana damai, tetapi juga dalam kegelisahan para murid yang takut dan terkurung. Demikian pula, di Papua, kita percaya Roh Kudus hadir di tengah air mata, jeritan, dan rasa takut. Ia tidak jauh dari penderitaan umat-Nya, tetapi justru turun untuk menguatkan dan menyertai.
- Roh Kudus Memberi Keberanian untuk Bersaksi
Turunnya Roh Kudus membuat para murid keluar dari tempat persembunyian dan berbicara dengan keberanian. Demikian juga, kita dipanggil untuk tidak diam terhadap ketidakadilan. Baik gereja, masyarakat, maupun pemimpin, dipanggil untuk bersuara demi kebenaran dan perdamaian, membawa terang di tengah kegelapan Papua.
- Roh Kudus Memulihkan dan Menyatukan
Ketika Roh Kudus turun, berbagai bangsa dan bahasa bisa saling memahami. Ini adalah tanda bahwa karya Roh adalah pemulihan relasi—antara manusia dengan Allah, dan antar sesama. Di Papua, ini berarti membuka ruang dialog, rekonsiliasi, dan pengakuan terhadap martabat setiap manusia Papua, tanpa diskriminasi atau kekerasan.
Doa kita hari ini : Roh Kudus, datanglah atas tanah Papua. Di tengah luka dan ketidakadilan, jadilah penghibur kami. Berikan keberanian bagi yang tertindas, kebijaksanaan bagi para pemimpin, dan kesatuan bagi umat kami. Jadikan gereja-Mu di Papua alat kasih dan pembawa damai, seperti lidah api yang Kau berikan kepada para rasul-Mu. Amin.